Monday, April 6, 2009

MAU APA DI TAHUN 2009 ?

Sobat - sobit dan pemerhati SAHABAT YESUS yang terkasih,

Mestinya pertanyaan di atas muncul pada awal Januari 2009. Atau di penghujung tahun 2008. Apa boleh bikin, Desember dan Januari ternyata Sahabat Yesus penuh kegiatan, bulan Februari tidur (istirahat) karena capek, dan Maret digenjot lagi oleh para pendamping/pelatih untuk persiapan tugas koor Paskah Pagi 12 April 2009 .... musti berlatih hari Minggu pagi dan Selasa sore karena lagu2 Paskah yang susah banget terutama buat laskar2 kecil kita. Intinya ... ngeles la yaw ... hahaha!
Kembali ke pertanyaan di atas : Mo ngapain di tahun 2009 yaaa?
  • Nomor satu : tugas untuk Gereja Kristus Raya Ungaran musti masuk di urutan pertama. Karena Sahabat Yesus sudah mendapat jadual tugas resmi dari Paroki.
  • Nomor dua : kapan dong rekreasinya? Kok do-re-mi-fa-sol-la-si-do terus? Denger-denger masih dibicarakan oleh Ibu/Bapak Pendamping. Kalo bisa jangan dibicarakan thok, tapi dilakukan dooong, sudah ditunggu niiiii. Denger-denger lagi, ppssst! .... masih nunggu tambahan uang saku dari donatur. Halo Ibu/Bapak Donatur, apa kabarrrrr?
  • Nomor tiga : ada saat memberi dan ada saat menerima. Maksud looooo? Rencananya, Paskah Pagi tgl. 12 April 2009, sesudah bertugas koor anggota Sahabat Yesus akan memberi/membagikan telur paskah pada anak-anak di Paroki Ungaran yang mengikuti misa pagi itu. Telur rebus itu dihias dan dikemas sendiri oleh anak2 Sahabat Yesus. Terima kasih para donatur, akhirnya kita bisa juga berbagi dengan sesama coro eeeehhh konco. Sesudah memberi, laskar Sahabat Yesus akan menerima bingkisannya sendiri, yaitu nasi + petok2nya pak kolonel dan diguyur oleh sejuknya minuman lembut (soft drink) yang membuat badan kita jadi bbbbbrrrrrr!! Makasih ya, pak Juragan! Tak lupa ada tambahan bingkisan special paskah yang kriuk2 dan krenyes2. Horeeeeee!! Kalo laskar Sahabat Yesus bersukaria dengan menunya sendiri, maka para pelatih/pendamping juga akan menikmati menunya sendiri : nasi + gudangan + gereh layur (ikan asin)! Inilah perpaduan antara modern dan tradisionil, bercampur menjadi satu di bawah pohon beringin yang rindang di lapangan parkir gereja. Semoga enggak hujan yaaaa, bisa2 kita pontang-panting kerepotan menyelamatkan diri!
  • Nomor empat : ini lebih merupakan mimpi jangka panjang. Sahabat Yesus bermimpi ingin mengkader en mempunyai pemusik yang mengiri suara merdu kita. Selama ini kita sering merecoki satu-satunya organis yang paling cantik dan paling baik di Paroki : Cinta Laura alias Miss Wieke. Kalo bisa kita ingin punya pelatih yang bisa ngajarin anak2 Sahabat Yesus main organ/kibor, biola, drum, gitar, dll. Aduh senengnya ya kalo kita bisa punya orkestra/band/pengiring sendiri! Memang ini masih cita-cita. Mungkin mimpi ini baru bisa terwujud 3, 4 atau 5 tahun lagi, tapi kalo kita gak mulai melakukannya dari sekarang, yang 3, 4, 5 tahun itu bisa malah menjadi 13, 14, 15 tahun kan?. Nah, lo! Gimana Ibu/Bapak pendamping??? Gimana para pemain musik di Gereja Kristus Raja Ungaran. Terima enggak TANTANGAN ini? Soal kendala? Mari kita duduk dan bicara, sambil minum teh celup ..... wweeeeeee, iklan kaleeee!

Wednesday, January 28, 2009

KONSER NATAL BERSAMA ASCENSIO

Hari Minggu, 28 Desember 2008, merupakan hari tersibuk bagi laskar Sahabat Yesus. Pagi jam 7.30 bertugas nyanyi di Gereja Kristus Raja Ungaran. Malam hari diundang untuk ikut tampil di acara Konser Natal di Gereja Katedral Semarang bersama koor anak lain : Kuncup Ignatius dari Paroki Bongsari stasi Krapyak dan C3S (Cathedral Children Choir Semarang). Yang menjadi 'bintang utama' adalah Koor Ascensio, dari Jakarta, asuhan Rm. Antonius Soetanta, SJ.

Koor anak Ascensio, yang telah berusia 30th ini memang hebat. Suara mereka merdu bak malaikat, hafal banyak lagu berbahasa Latin, dan biasanya yang dinyanyikan adalah lagu-lagu klasik gereja. Meski berasal dari Jakarta, mereka tampil sederhana, namun suara mereka ruarrr biasa. Selain melatih vokal, Rm. Tanto, pengasuh dari koor anak Ascensio ini juga memberikan pendidikan untuk bermain musik, misalnya orgel. Kebanyakan anak-anak Ascensio ini merasa betah, sehingga meskipun sudah SLTA, bahkan mahasiswa, masih ingin bergabung dengan Ascensio. Misalnya, mbak Vero (23 th), salah satu asuhan Rm. Tanto, ikut koor anak serta diajari bermain orgel selama 13 th.

'Masterpiece' yang dibawakan oleh Koor Ascensio pada Konser Natal adalah lagu doa STABAT MATER (Lihat Bunda yang Berduka) karangan G.P. Pergolesi. Indah sekali. Sebetulnya agak kurang 'pas' ya kalo dinyanyikan masa Natal, mestinya temanya "Konser Ascensio".

Dalam konser tersebut, Sahabat Yesus membawakan lagu 'Bolehkah Yesus' dan 'Puji Nama Tuhan'. 3 Koor anak yang ikut tampil mendapat kenang-kenangan dari Rm. Soetanta berupa DVD Koor Anak Ascensio yang sedang menyanyikan lagu Stabat Mater saat hari ulang tahun ke-30 dan foto koor anak pengisi acara yang dibingkai apik yang diserahkan oleh Bapak Uskup Mgr. Ign. Soeharyo, Pr.

Ini foto sebagian anggota Ascensio yang bersuara merdu itu, yang tampil saat talk show pada tgl. 27 Desember 2009 jam 20.00 di Gedung Sukasari (di samping Gereja Katedral Semarang).

Kapan ya laskar Sahabat Yesus bisa bersuara seperti itu? Tunggu 30 tahun lagi? Duuuh, mana tahaaaan?


reported by : krisanti gitomartoyo